merokrin_cel

SEL MEROKRIN
A.  Definisi Kelenjar merokrin
Sel merokrin merupakan kelenjar yang mengeluarkan enzim tanpa kerusakan besar pada sel-sel sekretoriknya.Sebuah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelenjar eksokrin dan sekresi mereka dalam studi histologi.Mengkoordinasikan hormon, mengintegrasikan dan mengatur proses saling tergantung seluruh tubuh. Hormon ini disekresikan oleh sistem endokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran. Sekresinya (hormon) yang disekresikan ke dalam aliran darah. Karena itu, hormon dapat bertindak dalam jarak jauh, dan mencapai setiap organ dalam tubuh untuk mengkoordinasikan kegiatan. Seringkali ada ‘target’ organ tertentu yang hormon akan bekerja padanya. Kegiatan jarak jauh ini juga sering disebut neuroendokrin – karena agak analog dengan kegiatan koordinasi neuron. Beberapa aktivitas endokrin jarak dekat juga terjadi dalam sistem pencernaan – dan ini dikenal sebagai aktivitas parakrin – misalnya sel enteroendokrin dari respon aktivitas usus dengan mengeluarkan peptida dari monoamina yang bertindak secara local (Tim histologi  2014).
Kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, disebut juga dengan kelenjar buntu. Hasil dari kelenjar ini diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfe. Pada umumnya kelenjar endokrin terdapat anyaman kapiler yang berhubungan langsung dengan sel kelenjar (Tim istologi 2014).
           Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya, maka hormon tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan folikel (glandula thyroidea). (Tim histologi 2014).
              Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans (Tim histologi  2014)

B.  Letak Kelenjar Merokrin
Sel merokrin selalu ditemukan di dekat tempat berbaring kapiler, dan memiliki jaringan yang kaya pembuluh darah. Contohnya pada Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik (Tim histologi  2014).
C.   Fungsi Sel Merokrin
Misalnya pada Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh (Nuraini tuti dkk 2009).
Kulit mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik (Nuraini tuti dkk 2009)
D.   Fungsi masing-masing organel sel
a.  (badan golgi) Secretion
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
b.  (Lisosom) Vesicel realising
Lisosom berfungsi mencernakan zat zat yang belum dapat diuraikan oleh sel tersebut. Banyak sel sel fagosit seperti monosit, makrofaq mengandung banyak gelembung gelembung lisosom. Jangan anda kira lisosom yang langsung bertindak superhero sendirian dalam sel fagosit.
Dalam sel fagosit, saat benda asing tersebut masuk, akan terbentuk molekul fagosom yang merupakan benda asing yang terbungkus membran. Kemudian, lisosom yang akan bertemu dan berfusi dengan fagosom membentuk gelembung fagolisosom. Baru setelah itu, lisosom akan mencerna benda asing tersebut (Nuraini tuti dkk 2009). 
E.   Gambar sel merokrin
F.    Kelenjar merokrin
kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik kelenjar eksokrin dapat digolongkan menurut dasar tertentu. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, maka dapat digolongkan ke dalam :
a. Kelenjar uniseluler
    Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel permukaan,misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
b. Kelenjar multiseluler
     Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan menjadi :

• Kelenjar intraepitelial,
    yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan rongga hidung.
• Kelenjar ekstraepitelial,
   jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan pengikat.


              Pada umumnya kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar, sehingga masing-masing ductus excretoriusnya bermuara ke dalam saluran yang lebih besar. Seluruh kelenjar tersebut di bungkus oleh kapsel jaringan pengikat yang melanjutkan masuk ke dalam bagian dalam dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar tersebut dibagi-bagi dalam lobus dan jaringan pengikat yang membatasi dinamakan septum interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga membagi-bagi kelenjar dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan (lobulus Martha 2003)

 Pada beberapa kelenjar, tampak bahwa beberapa septum seolah-olah menuju ke satu arah yaitu kearah saluran utama memasuki kelenjar. Saluran utama kelenjar tersebut menerima saluran dari setiap lobus yang dinamakan duktus lobaris. Saluran ini menerima duktus interlobularis yang berjalan dalam septum interlobularis. Duktus interlobularis menerima saluran yang lebih kecil dari lobulus yang dinamakan duktus intralobularis yang hanya sedikit dibungkus oleh jaringan pengikat. Duktus intralobularis menerima sekret kelenjar melalui duktus intercalaris yang menampung langsung dari pars secretoria atau melalui canalicali intercellularis yang merupakan celah-celah diantara masing-masing sel-sel kelenjar (Martha 2003).
Kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, disebut juga dengan kelenjar buntu. Hasil dari kelenjar ini diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfe. Pada umumnya kelenjar endokrin terdapat anyaman kapiler yang berhubungan langsung dengan sel-sel kelenjar. Susunan sel-sel kelenjar dapat tersebar dalam anyaman kapiler atau membentuk kelompok-kelompok.
Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya, maka hormon tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan folikel (glandula thyroidea).
Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).
Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin (Martha 2003).


DAFTAR ISI

Tim histologi  2014. Tim histologi kelenjar : jakarta

   SKp., M.Biomed Nuraini tuti dkk 2009. Struktur dan fungsi organel sel.

   Martha 2003. fisiologi manusia dan tumbuhan.








Komentar